Mengenai Saya

Foto saya
"I very lucky to have you, my bestfriend"

Selasa, 25 Januari 2011

''Crop Circles''

Kalau kalian nonton,dengerin, atau baca berita, pasti kalian tau tentang berita ini !

Fenomena unik yang terjadi di areal persawahan di Sleman, Yogyakarta, mengundang perhatian penggiat komunitas UFO di Tanah Air atau UFONESIA. Sejauh ini berbagai tangapan dan komentar bermunculan terkait fenomena unik di berbah yang memiliki diameter antara 50 hingga 70 meter itu. Ada yang menyebutkan itu dilakukan manusia, sebagian lagi membantah dan justru yakin pola itu adalah crop circles buatan UFO.

Berdasarkan catatan dan data yang dihimpun serta tingkat presisi yang akurat, mereka justru berharap pola unik itu benar-benar crop circle. Meski untuk itu masih diperlukan penelitian tambahan untuk memastikan fenomena yang kedua di Tanah Air itu adalah crop circle atau bukan.

Menurut M Irfan, penggiat komunitas UFO, Selasa (25/1), crop circle yang terjadi di negara-negara lain umumnya berada di ladang gandum. Pola corp circle juga tak membuat tanaman mati meski tak bisa dikonsumsi karena sudah terkena radiasi.

Sebagian crop circle sebetulnya tidak berbentuk circle atau lingkaran. Banyak pola sangat rumit sehingga dianggap kecil kemungkinan terbentuk secara alami. Diduga ada desainer dibelakangnya.

Banyak orang menduga pembuat crop circle bila ada hanyalah sekelompok seniman iseng belaka. Namun yang lain menilai pola-pola berukuran sangat besar berbentuk sangat rumit dan terbentuk hanya dalam semalam serta seringkali dilakukan di tempat terpencil bukanlah buatan manusia.


" berita ini sedang menghebohkan masyarakat indonesia loh ^_^ "


sumber : www.liputan6.com

Sabtu, 22 Januari 2011

SMPN5 Cirebon

"SMPN5 Cirebon adalah salah satu sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)"






Alamat    : Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo 
                 No 77 Cirebon
Telp        : (0231) 209192
E-mail      : smpn5cirebon@yahoo.com
Websaite : www.smpn5cirebon.sch.id

*Visi  :  
        Kuat Iman, Cerdas Pikir, Terampil Berkarya, Santun Bersikap serta Memiliki Wawasan Internet

 *Misi :
        1. Membina imtaq semua warga menuju kegiatan nyata untuk mepertebal keimanan dan
            ketaqwaan.
        2. Membina akhlak untuk membentuk budi pekerti yang luhur
        3. Membina hubungan yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan
        4. Membina kegiatan keterampilan siswa, guru, ekstrakulikuler sesuai sekala prioritas dengan  
            memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan guru yang seimbang.
       5. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang berstandar internasional.


*Fasilitas di SMPN5 :
       1. Perpustakaan 
       2. Lab Komputer
       3. Lab Bahasa
       4. Kantin
       5. Lapangan
   







*Guru-guru SMPN 5 Cirebon  :

  1. Karnadi ,S.Pd,M.Hum   (Kepala Sekolah)
  2. Ekowati,S.Pd                (Wakil Kepala Sekolah)
  3. Hindun,S.Pd
  4. Dra.Esih Sukaesih,MM
  5. Dra.Enok Sunengsih
  6. Dra.Ini Suhartini
  7. Nani
  8. Rovanah
  9. Drs.Sudarto,S.pd
  10. Noa Sajaah
  11. Tati Suprapti
  12. M.Ishomuddin AB
  13. Slamet Riyadi,S.Pd
  14. Drs.Maman Suryaman
  15. Titin Suhartini,S.Pd
  16. Iin Juminah,BA
  17. Dra.yeti Nurhayati
  18. Nani Nurhaen,S.Pd
  19. Drs.Bagus Indarto,S.Pd
  20. Dra.Suharkuiningsih
  21. Dra.Euis Sulastri,M.Pd
  22. Susi Susilawati,S.Pd
  23. Cucu Suaryati
  24. Hasanuddin
  25. Uus Hafiedh,S.Ag
  26. Riri Indri Utami,S.Pd
  27. Yulia Viatikara,S.Pd
  28. Halimah T,S.Pd
  29. Hj.Alin Purwasih,S.Pd
  30. Teguh Sukardi
  31. Drs.Rusjadi
  32. Dra.Sarah Sri,M.Pd
  33. Tini,S.Pd
  34. Sri Ruhyati,S.Pd
  35. Sulasnurpeni,S.Pd
  36. Eka Madiya,S.Pd
  37. Taphirin,S.Pd.I
  38. Uneng Warnelis,S.Pd
  39. Dra.Maemunah
  40. M.Fajar E.P,S.Pd
  41. Ichwa M,A.MD.Pd
  42. Iis Ismail,S.Pd
  43. Rusmantri,S.Pd
  44. Aprina
  45. Abdul Mutholib,S.Kom
  46. Dra.Lies Setyowati
  47. Eman Sulaeman,S.Pd
  48. Siti Rokhmah
  49. Diana


    Jumat, 21 Januari 2011

    "Komet Swift-Tuttle"

    Komet Swift-Tuttle semula bernama komet Tuttle karena dianggap yang menemukan pertama kalinya Tuttle dan Simons, astronom Amerika, pada 19 Juli 1862. Komet ini juga dikenal sebagai komet 1862 III karena merupakan komet ke tiga yang teramati pada 1862. Ternyata belakangan diketahui ada astronom amatir Amerika yang lebih awal lagi mengamatinya, Lewis Swift, pada 15 Juli 1862. Maka namanya diubah menjadi Swift-Tuttle berdasarkan nama kedua penemu tersebut.

    Dari pengamatan selama tiga bulan selama penampakan 1862 dan perhitungan elemen-elemen orbitnya diketahui bahwa komet ini mencapai titik perihelionnya (jarak terdekat dengan matahari) pada 23 Agustus 1862 dan periode orbitnya sekitar 120 tahun. Berdasarkan berbagai perhitungan diperkirakan komet itu akan muncul lagi sekitar tahun 1981 – 1982. Ada yang memprakirakan komet Swift-Tuttle akan mencapai perihelion pada 30 Juni 1982. Prakiraan lain dengan memasukkan faktor gangguan gravitasi menyebutkan tanggal 13 Mei 1981. Maka para pemburu komet sudah mulai mencarinya sejak 1981. Hasilnya nihil. Komet Swift-Tuttle hilang.

    Kegagalan penemuan kembali komet ini mendorong para astronom mengkaji ulang berbagai data pengamatan dan perhitungannya. Selain kegagalan itu, hasil perhitungan lama juga menyatakan bahwa komet Swift-Tuttle sebelum 1862 mestinya muncul pada 1748, ternyata tidak ada informasi pengamatan komet terang pada tahun itu. Catatan yang ada menyebutkan bahwa komet terang teramati pada 1737 (komet Kegler 1737 II) yang diduga identik dengan komet Swft-Tuttle 1862.

    Kesalahan sistematik pada penentuan posisi komet Swift-Tuttle 1862 sangat mungkin menyebabkan melesetnya perhitungan elemen orbit. Bila memasukkan koreksi kesalahan sistematik penentuan posisi yang mencapai 1 derajat, maka akan diperoleh penampakan komet sebelum 1862 adalah 1737 yang sesuai penampakan komet Kegler 1737II.

    Berdasarkan perhitungan baru tersebut penampakan yang berikutnya mestinya 1992.
    Tahun 1991 tanda-tanda kehadiran komet sudah tampak. Para astronom amatir di Jepang melaporkan terjadinya hujan meteor Perseid yang lebih banyak daripada biasanya. Radar atmosfer Universitas Kyoto mendeteksi peningkatan hujan meteor tiga kali lipat. Brian G. Marsden dalam edaran IAU (International Astronomical Union) nomor 5330 menduga peningkatan hujan meteor ini berkaitan dengan datangnya komet Swift-Tuttle. Debu-debu komet bisa saja menumpuk di depan dan di belakang komet sehingga sebelum komet mendekati bumi debu-debunya akan meningkatkan hujan meteor.

    Benar, dini hari 27 September 1992 sekitar pukul 03.00 komet Swift-Tuttle ditemukan. Dengan menggunakan binokuler 15 cm, astronom amatir dari Nagano, Jepang, Tsuruhiko Kiuchi menjadi orang pertama yang melihatnya. Komet tampak sangat redup, masih berupa titik cahaya tanpa ekor. Sejak itu para astronom amatir dan profesional mengarahkan perhatian pada komet yang pernah “hilang” ini. Dari banyak pengamatan dapat dihitung elemen orbitnya dengan lebih cermat. Perihelion dicapai pada 12 Desember 1992 dan periode orbitnya adalah 135 tahun.

    Dengan teleskop besar dan teleskop angkasa para astronom masih berusaha mengikuti jejak komet Swift-Tuttle sampai 1998 pada saat jaraknya 15 SA (SA = satuan astronomi = jarak bumi-matahari = 150 juta km). Pada saat itu komet akan sangat redup, mencapai ambang batas kemampuan teleskop dan kamera CCD yang paling peka. Data pengamatan komet sejak 1993 pada saat komet mulai menjauh sampai 3 SA dari matahari sangat penting untuk mendapatkan perhitungan orbit yang lebih cermat.

    sumber: www.google.com

    -ATLANTIS-

    Fakta menyebutkan bahwa benua Atlantis tenggelam secara perlahan-lahan karena serangkaian bencana, termasuk gempa bumi. Hanya beberapa tempat di bumi yang mempunyai kecenderungan seperti itu dan Samudra Atlantis tidak termasuk. Sarmast menunjukkan bahwa Laut Mediterania adalah lokasi Atlantis, tepatnya sebelah tenggara Cyprus dan terkubur sedalam 1500 meter di dalam air.

    Penelitian menunjukkan bahwa permukaan air di daerah Mediterania 5000 tahun lalu jauh lebih rendah dibanding masa sekarang. Hal ini dibantah oleh Prof. Arysio Santos dari Brasil. Santos mengatakan jika Atlantis dan Taman Firdaus adalah sama, maka seharusnya deskripsi ini harus sejalan dengan seluruh tradisi keagamaan dan kepercayaan, seperti Budhisme, Hinduisme, Islam, Kristen, kepercayaan Indian Amerika, dll, yang menceritakan tentang Taman Firdaus, sebagai tempat asal mula manusia. Santos menuduh bahwa penemuan Sarmast terlalu terburu-buru dan hanya menguntungkan pihakpihak tertentu.

    Dengan ‘penemuan’ Sarmast, kunjungan wisatawan ke Cyprus melonjak tajam. Para penyandang dana penelitian Sarmast, seperti editor, produser film, agen media dll mendapat keuntungan besar. Jika Sarmast benar, mereka juga akan terkenal dan jika tidak, mereka telah mengantungi uang yang sangat besar. Sementara itu, Dr. Pavlos Flourentzos, seorang arkeolog Cyprus sendiri menolak penemuan Sarmast, karena Plato secara tegas mengatakan bahwa Atlantis berada di luar Laut Mediterania.

    Pernyataan ini didukung oleh Dr. Michel Morisseau, seorang ahli geologis Perancis yang tinggal di pulau Cyprus. Dia mengatakan,”Aku sangat terkejut mendengar berita (penemuan) itu karena tidak berhubungan sama sekali dengan fakta geologis dan kita harus berhati-hati jika dalam mengumumkan hal tersebut.” Bahkan Morisseau menantang Sarmast untuk debat terbuka. Hanya sehari setelah pengumumannya tanggal 14 Nopember 2004, Sarmast telah mendulang bantahan karena ‘memilih’ lokasi Atlantis di Mediterania yang merupakan salah satu daerah paling sering dikunjungi oleh peneliti, oceanographer dan ahli volkanologis.

    Santos menggunakan pendekatan yang berbeda dalam mengungkap lokasi Atlantis. Mitos dan tradisi dari banyak bangsa bersumber dari Banjir Besar dan hancurnya Taman Firdaus, sesuai dengan kisah Atlantis. Tidak dapat disangkal bahwa Atlantis adalah Taman Firdaus itu. Jejak-jejak cerita Atlantis, menurutnya, dapat ditemukan di banyak sumber, tidak hanya pada dialog Temaeus dan Critias. Misalnya: Alexander yang Agung, pernah melewati sepasang pilar emas Hercules dan Dionysus (alias Atlas) dengan Hieroglyph yang sama ketika memasuki daerah Timur (Indus). Atlas adalah saudara kembar Hercules. Dengan kata lain, ada sepasang pilar Hercules dan Atlas di Gibraltar yang merupakan batas daerah Barat, dan sepasang di ujung Indus sebagai batas Timur. * Alam Critias disebutkan bahwa pada pilar emas tertulis hukum, aturan dan keputusan raja yang ditulis dengan upacara pengorbanan banteng kepada Poseidon.

    Upacara ini adalah khas Indus yang disebut sebagai Gomedha sebagai peringatan atas hilangnya surga (Gomeda-dvipa). Contoh lain tradisi pilar adalah Pilar Delhi yang didirikan oleh Raja Ashoka untuk memperingati kemenangannya. Terbuat dari satu baja utuh tahan karat yang masih bertahan hingga saat ini tanpa mengalami oksidasi sedikit pun. Suatu teknologi 2500 tahun lalu yang bisa jadi diwarisi dari Atlantis. * Menurut Plato tembok Atlantis terbungkus emas, perak, perunggu, timah dan tembaga. Pada masa itu hingga saat ini, hanya beberapa tempat di dunia yang merupakan produsen timah utama.

    Salah satunya disebut sebagai Kepulauan Timah dan logam, Tashish, Tartessos dan nama lain, tidak lain adalah Indonesia. Jika Plato benar, maka Atlantis sesungguhnya adalah Indonesia. * 9000 tahun sebelum 600 SM

    sumber:  www.google.com